kppnbojonegoro.netPada awal Februari 2025, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dan presenter terkenal Najwa Shihab, menggelar acara khusus untuk mengenang dedikasi mendiang Mar’ie Muhammad dalam penanganan bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Acara ini diselenggarakan di Jakarta dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta masyarakat umum.

Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 adalah salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah modern. Gempa bumi berkekuatan 9,1-9,3 skala Richter yang terjadi di lepas pantai Sumatra Utara mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 30 meter yang menghantam pesisir Aceh dan Sumatra Utara. Bencana ini menewaskan lebih dari 230.000 orang dan menghancurkan ribuan rumah serta infrastruktur.

Mar’ie Muhammad, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan, memainkan peran penting dalam penanganan bencana tsunami Aceh. Beliau dengan cepat mengambil langkah-langkah strategis untuk memobilisasi dana dan sumber daya negara untuk membantu korban bencana. Mar’ie Muhammad juga aktif dalam koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga internasional, untuk memastikan bantuan yang efektif dan tepat sasaran.

Acara yang diselenggarakan oleh Sri Mulyani dan Najwa Shihab ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa Mar’ie Muhammad dalam penanganan bencana tsunami Aceh. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk mantan pejabat pemerintah, akademisi, dan aktivis kemanusiaan. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh keluarga Mar’ie Muhammad dan perwakilan dari masyarakat Aceh.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap dedikasi Mar’ie Muhammad. “Mar’ie Muhammad adalah sosok yang sangat berdedikasi dan memiliki komitmen tinggi dalam penanganan bencana. Beliau adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang memiliki empati dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya mengingat dan belajar dari pengalaman masa lalu untuk menghadapi bencana di masa depan. “Kita harus terus belajar dari pengalaman Mar’ie Muhammad dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan tsunami Aceh. Dengan demikian, kita dapat lebih siap dan efektif dalam menghadapi bencana di masa depan,” tambahnya.

Najwa Shihab, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan kesan dan pesannya tentang Mar’ie Muhammad. “Mar’ie Muhammad Medusa 88 adalah sosok yang sangat inspiratif. Beliau tidak hanya berperan sebagai Menteri Keuangan, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam penanganan bencana. Kita harus terus mengingat dan menghargai jasa-jasanya,” ujar Najwa.

Najwa juga menekankan pentingnya peran media dalam penanganan bencana. “Media memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membantu mengkoordinasikan bantuan. Kita harus terus bekerja sama untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat membantu masyarakat dalam situasi bencana,” tambahnya.

Acara ini juga diisi dengan testimoni dari keluarga Mar’ie Muhammad dan perwakilan dari masyarakat Aceh. Mereka menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas dedikasi Mar’ie Muhammad dalam penanganan bencana tsunami Aceh. “Kami sangat berterima kasih atas segala upaya dan dedikasi yang diberikan oleh Mar’ie Muhammad. Beliau adalah sosok yang sangat berarti bagi kami dan masyarakat Aceh,” ujar salah satu perwakilan dari masyarakat Aceh.

Acara kenangan yang diselenggarakan oleh Sri Mulyani Indrawati dan Najwa Shihab ini berhasil menghadirkan momen yang penuh dengan rasa hormat dan penghargaan terhadap dedikasi Mar’ie Muhammad dalam penanganan bencana tsunami Aceh. Melalui acara ini, diharapkan bahwa semangat dan komitmen Mar’ie Muhammad dalam penanganan bencana dapat terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Dengan demikian, kita dapat lebih siap dan efektif dalam menghadapi bencana di masa depan.

Kiriman serupa