Permintaan Listrik Global Melonjak 4,3% pada Tahun 2024 – IEA

Pada tahun 2024, permintaan listrik global diperkirakan akan mengalami lonjakan TRISULA88 signifikan sebesar 4,3%. Angka ini berdasarkan prediksi yang dikeluarkan oleh International Energy Agency (IEA), yang mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi listrik ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi yang cepat, pergeseran menuju elektrifikasi, dan peningkatan kebutuhan energi di berbagai sektor.

Faktor Pendorong Lonjakan Permintaan Listrik

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada lonjakan permintaan listrik ini adalah pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Negara-negara yang sebelumnya terdampak krisis kesehatan global kini sedang berusaha untuk kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pergeseran ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju, tetapi juga mulai meluas di negara-negara berkembang yang tengah mengejar pembangunan berkelanjutan. Negara-negara ini melihat elektrifikasi sebagai solusi untuk meningkatkan akses energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang lebih mahal dan kurang ramah lingkungan.

Peran Energi Terbarukan dalam Permintaan Listrik

Energi terbarukan, terutama dari sumber seperti angin dan matahari, juga menjadi salah satu pendorong utama dalam lonjakan permintaan listrik. Seiring dengan komitmen negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target net-zero, investasi dalam energi terbarukan terus meningkat. Meskipun sumber energi ini ramah lingkungan, mereka juga membutuhkan infrastruktur jaringan listrik yang lebih besar dan lebih canggih untuk menyalurkan energi ke konsumen. Permintaan yang meningkat terhadap listrik bersumber dari energi terbarukan turut menuntut pengembangan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien.

Dampak Permintaan Listrik yang Meningkat

Di sisi lain, meningkatnya permintaan listrik juga dapat memperburuk ketergantungan pada energi fosil di beberapa wilayah, terutama di negara-negara yang masih mengandalkan batu bara atau gas alam sebagai sumber utama energi. Hal ini berpotensi memperlambat transisi energi bersih dan dapat menambah tekanan pada upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Namun, peningkatan permintaan listrik juga menawarkan peluang besar bagi sektor energi terbarukan dan teknologi efisiensi energi. Hal ini membuka peluang untuk penciptaan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tantangan yang Dihadapi

Dalam beberapa kasus, peningkatan permintaan listrik dapat mengarah pada peningkatan penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan. Untuk mengatasi tantangan ini, banyak negara dan perusahaan energi sedang berinvestasi dalam teknologi rendah karbon dan mempercepat transisi ke energi terbarukan. Pemerintah di berbagai negara juga perlu meningkatkan kebijakan yang mendukung efisiensi energi dan pengurangan emisi, termasuk insentif untuk penggunaan energi terbarukan dan penyimpanan energi yang lebih baik.

Kiriman serupa