Singapura dan Indonesia Catat 7,3 Juta Pergerakan Penumpang Udara 2024

Pergerakan Penumpang di Bandara Changi Singapura

Bandara Changi Singapura mencatat total 67,7 juta pergerakan penumpang selama tahun 2024, meningkat 14,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini hampir mencapai 99,1 persen dari volume penumpang sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019, menandai pemulihan hampir penuh sektor penerbangan di Singapura156.

Pada kuartal keempat 2024, Bandara Changi melayani 17,8 juta penumpang, naik 10,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Desember 2024 menjadi bulan tersibuk dengan 6,4 juta penumpang, dan hari tersibuk terjadi pada 21 Desember 2024 dengan 226.000 penumpang yang melewati bandara tersebut dalam satu hari56.

Pasar penumpang terbesar Bandara Changi berasal dari Asia Utara, khususnya China yang mencatat pertumbuhan lalu lintas penumpang sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain China, pasar utama penumpang lainnya adalah Indonesia, Malaysia, Australia, dan Thailand. Rute tersibuk yang menghubungkan Bandara Changi termasuk Kuala Lumpur, Bangkok, Jakarta, Denpasar (Bali), dan Hong Kong56.

Pergerakan Penumpang di Bandara Indonesia

Di sisi Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta mencatat jumlah penumpang sebesar 54,8 juta sepanjang tahun 2024, meningkat 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pergerakan pesawat di bandara ini juga naik sebesar 4 persen dengan total 362.643 pergerakan pesawat. Lonjakan penumpang internasional mencapai 22 persen, dengan destinasi internasional tertinggi adalah Singapura sebanyak 2,7 juta penumpang. Untuk rute domestik, Jakarta menjadi tujuan utama dengan 4,8 juta penumpang9.

Hubungan Udara Singapura dan Indonesia

Menurut data dari Singapore Tourism Board (STB) dan Changi Airport Group, pergerakan penumpang udara antara Singapura dan Indonesia mencapai lebih dari 7,3 juta pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan hubungan bilateral yang sangat kuat dan menjadi salah satu pasar terpenting bagi Bandara Changi8.

Singapura juga fokus memperkuat posisinya sebagai destinasi ramah Muslim, demi kenyamanan wisatawan Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Kiriman serupa