kppnbojonegoro.net – Produsen kendaraan listrik Fisker telah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Senin, 17 Juni 2024, sebagai langkah strategis untuk menjual aset dan merestrukturisasi hutangnya. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mengalami pembakaran kas yang signifikan dalam upaya mengirimkan SUV Ocean-nya ke pasar Amerika Serikat dan Eropa.
Fisker bergabung dengan daftar produsen kendaraan listrik yang telah mengalami kebangkrutan dalam dua tahun terakhir, termasuk Proterra, Lordstown, dan Electric Last Mile Solutions. Kejatuhan ini umumnya disebabkan oleh kekurangan likuiditas dan kesulitan dalam mengumpulkan dana tambahan untuk meningkatkan kapasitas produksi, yang diperparah oleh gangguan rantai pasok global. Saat ini, Fisker juga sedang dalam penyelidikan oleh regulator pemerintah AS.
Perusahaan yang didirikan oleh Henrik Fisker, seorang desainer otomotif terkemuka, telah mengalami keraguan dalam menjalankan operasinya sejak Februari. Upaya untuk mengamankan investasi dari produsen mobil besar gagal, memaksa perusahaan untuk menghentikan operasinya.
Henrik Fisker menyatakan kepada Reuters pada hari Selasa, 18 Juni 2024, bahwa perusahaan telah menghadapi berbagai tantangan pasar dan makroekonomi yang mempengaruhi efisiensi operasional mereka. Menyusul evaluasi menyeluruh atas semua opsi, Fisker memutuskan untuk melanjutkan dengan penjualan aset.
Saat ini, Fisker Group Inc, unit operasional perusahaan, telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 di Delaware, AS. Perusahaan diperkirakan memiliki aset antara US500 1 miliar dan kewajiban sebesar US100 500 juta, dengan 200 hingga 999 kreditor terlibat, menurut dokumen pengadilan.
Sebelumnya, Fisker telah gagal mendapatkan dana dari Nissan, yang telah memicu eksplorasi opsi lain termasuk restrukturisasi dalam dan luar pengadilan serta pasar modal. Produksi dan investasi pada proyek masa depan telah dihentikan, dan perusahaan juga telah mengurangi 15% dari tenaga kerjanya.
Pada tahun 2023, Fisker memproduksi lebih dari 10.000 kendaraan, tetapi hanya berhasil mengirimkan 4.700 unit, jauh di bawah target yang dicanangkan. Saat ini, kendaraan mereka sedang diselidiki oleh regulator keselamatan Amerika terkait dengan insiden-insiden khusus yang terjadi sejak bulan lalu.