kppnbojonegoro.net – Selama perayaan Idul Adha tahun 1445 Hijriyah, dua kejadian terpisah terjadi di Klaten, di mana sapi kurban berhasil lepas saat proses pemotongan. Insiden pertama terjadi di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, dan yang kedua di Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo.
Detail Kejadian di Desa Tulas
Di Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Eko Santoso, seorang relawan lokal, menerima laporan tentang sapi yang lepas pada pukul 08.05 WIB. Bersama empat orang lainnya, ia bergegas ke Dusun Glagah, lokasi kejadian. Di sana, mereka menemukan sapi tersebut di tepi sawah dengan sekitar 20 warga yang sudah berkumpul.
Eko menjelaskan, “Kami meminta warga menjauh untuk menenangkan sapi. Namun, sapi tersebut mengamuk lagi. Akhirnya, dengan melempar tali, kami berhasil mengamankan sapi tersebut dan langsung memotongnya di lokasi yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi kurban.”
Insiden di Desa Kotesan
Di Dusun Kotesan Kidul, Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, terjadi insiden serupa dengan sapi lokal. Menurut Fendi, pengurus masjid Nurul Burhan, sapi seberat tujuh kuintal lepas saat proses pemotongan karena talinya putus. Sapi tersebut melarikan diri sekitar 1,5 kilometer sebelum akhirnya dapat diamankan.
Fendi menambahkan, “Setelah sapi lepas, kami meminta bantuan dari Damkar Klaten. Dengan bantuan sapi tetangga sebagai pancingan, kami berhasil menangkap dan memotongnya di lokasi. Insiden ini tidak menyebabkan luka, hanya beberapa pohon pisang yang rusak.”
Tanggapan Damkar Klaten
Tri Hatmoko, personel Damkar Klaten, mengkonfirmasi bahwa sapi yang lepas adalah jenis sapi Jawa. Ia mengatakan, “Kami menerima laporan tentang sapi yang lepas pada pukul 10.00 WIB dan segera mengkoordinasikan upaya penangkapan. Sapi berhasil ditangkap tanpa menyebabkan cedera pada warga.”
Kedua insiden ini tidak hanya menyoroti tantangan dalam mengelola hewan kurban yang besar, tetapi juga menunjukkan pentingnya respons cepat dan koordinasi antara warga dan otoritas lokal dalam menangani situasi darurat selama perayaan Idul Adha.