kppnbojonegoro.net – Air laut terasa asin, dan kamu pasti sudah mengetahuinya sejak pertama kali bermain di pantai. Tapi pernahkah kamu bertanya, mengapa air laut bisa asin? Apakah seseorang benar-benar pernah menuangkan garam dapur ke lautan? Tentu tidak! Mari kita bongkar fakta ilmiahnya.

Air laut menjadi asin karena proses alami yang terjadi selama jutaan tahun. Setiap kali hujan turun dan air mengalir di permukaan bumi, air tersebut melarutkan mineral dan garam dari bebatuan. Sungai-sungai membawa air ini ke laut, dan dari sanalah garam mulai terkumpul. Proses ini disebut pelapukan kimia. Dalam perjalanan panjangnya, air hujan mengambil ion natrium dan klorida dari bebatuan, dua unsur utama yang membentuk garam.

Lautan terus menerima pasokan ion-ion ini dari sungai setiap hari. Namun, laut tidak memiliki sistem pembuangan seperti danau yang bisa mengalirkan air ke tempat lain. Karena itulah garam tetap berada di dalam lautan. Seiring waktu, konsentrasi garam meningkat dan membuat air laut menjadi asin.

Selain itu, aktivitas vulkanik bawah laut juga menyumbangkan mineral ke dalam air laut. Retakan di dasar laut memungkinkan air laut masuk ke dalam kerak bumi, kemudian keluar kembali sambil membawa berbagai mineral, termasuk garam. Proses ini menambah kadar keasinan air laut.

Jadi, air laut tidak asin karena seseorang menaburkan garam di dalamnya, melainkan karena bumi secara alami melarutkan dan mengalirkan garam dari daratan ke laut selama jutaan tahun. Dan menariknya, meski asin, air laut berbeda dengan larutan garam dapur karena mengandung banyak mineral lainnya seperti magnesium, kalsium, dan sulfat.

Sekarang, kamu bisa menjawab dengan percaya diri saat seseorang bertanya: “Kenapa sih air laut asin?” — karena bumi sendiri yang menyediakannya!

Kiriman serupa