Jepang baru-baru ini menjadi sorotan dunia dengan pembukaan World Expo 2025 di Osaka, serta perubahan signifikan dalam penanganan COVID-19. Berikut adalah beberapa berita terbaru yang menarik perhatian masyarakat global.
World Expo 2025 Osaka
Pada 13 April 2025, World Expo 2025 Osaka secara resmi dibuka untuk umum. Acara ini menarik perhatian 158 negara dan 7 organisasi internasional, menjadikannya salah satu perhelatan global terbesar di tahun ini. Tema utama expo ini adalah “Designing Future Society for Our Lives,” yang berfokus pada pengembangan teknologi dan inovasi untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan13.
Pembukaan expo dihadiri oleh Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, serta Putra Mahkota Akishino dan Putri Kiko. Dalam sambutannya, Kaisar Naruhito berharap bahwa expo ini dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat dunia untuk menghargai kehidupan mereka sendiri dan orang lain, serta bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik1.
World Expo 2025 Osaka berlangsung hingga 13 Oktober 2025 di Yumeshima, sebuah pulau artifisial di Kota Osaka. Acara ini diharapkan dapat menarik lebih dari 20 juta pengunjung dan menjadi platform bagi negara-negara untuk memamerkan inovasi dan budaya mereka3.
Perubahan Klasifikasi COVID-19
Pemerintah Jepang berencana untuk menurunkan klasifikasi COVID-19 menjadi kategori lima, setara dengan flu musiman, pada 8 Mei 2025. Perubahan ini akan mempengaruhi biaya perawatan dan tes COVID-19, yang saat ini ditanggung pemerintah secara penuh. Setelah perubahan, pasien akan diminta untuk menanggung biaya medis dan rawat inap sendiri, meskipun pemerintah akan menyediakan bantuan tambahan untuk menghindari kenaikan biaya yang tidak terjangkau2.
Dampak Perubahan Klasifikasi COVID-19
Perubahan klasifikasi ini juga akan mempengaruhi jumlah fasilitas medis yang menerima pasien COVID-19.
Kerja Sama Internasional
Jepang juga terlibat dalam berbagai kerja sama internasional, termasuk pertemuan antara menteri luar negeri Jepang dengan negara-negara lain seperti Luxemburg, Korea Selatan, dan Ukraina. Jepang juga mengirimkan tim bantuan medis ke Myanmar untuk menangani dampak gempa bumi5.
Dalam beberapa minggu terakhir, Jepang juga mengadakan pertemuan dengan negara-negara anggota NATO dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Bolivia untuk menangani bencana banjir. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan komitmen Jepang dalam memperkuat hubungan internasional dan memberikan kontribusi pada keamanan global5.
Teknologi dan Inovasi
Jepang terkenal dengan kemajuan teknologinya, terutama dalam bidang transportasi. Kereta maglev Jepang, yang menggunakan teknologi levitasi magnetik, telah mencapai kecepatan hingga 600 km per jam, memecahkan rekor kecepatan dunia4. Inovasi seperti ini menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengembangkan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi.
Dalam konteks World Expo 2025, Jepang juga memamerkan berbagai inovasi teknologi yang dapat membantu menciptakan masyarakat masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan fokus pada teknologi hijau dan energi terbarukan, Jepang berharap dapat memimpin perubahan global menuju masa depan yang lebih cerah3.