kppnbojonegoro.net – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menyebabkan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat. Selain mengungsi, warga juga harus mengambil langkah-langkah ekstra untuk melindungi harta benda mereka dari bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi ini. Artikel ini akan membahas proses evakuasi warga dan harta benda mereka di wilayah yang terdampak erupsi.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mempengaruhi lebih dari 11.898 warga di Flores Timur. BPBD berupaya memberikan bantuan dan penanganan kesehatan kepada warga yang terdampak1. Hujan abu vulkanik yang tebal telah memaksa warga di beberapa desa untuk mengungsi, termasuk Desa Hikong yang terdampak parah.
Tim SAR Gabungan telah aktif dalam proses evakuasi warga terdampak erupsi. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan truk yang menembus hujan abu vulkanik untuk membawa pengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah juga telah mengungsi ribuan warga dan wisatawan yang terjebak di wilayah tersebut.
Selain evakuasi warga, harta benda juga menjadi prioritas utama dalam upaya mitigasi bencana. Warga diminta untuk membawa barang-barang penting mereka ke tempat pengungsian. Hal ini termasuk peralatan rumah tangga, dokumen penting, dan barang berharga lainnya yang dapat dipindahkan.
Pemerintah telah mempercepat relokasi bagi warga terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga turut membantu dalam proses ini. Selain itu, beberapa organisasi dan relawan juga memberikan bantuan logistik dan dukungan lainnya untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa pengungsian.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebabkan dampak yang signifikan bagi masyarakat di Flores Timur. Proses evakuasi warga dan harta benda mereka menjadi langkah krusial dalam upaya mitigasi bencana. Dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai organisasi, diharapkan warga dapat mengungsi dengan aman dan harta benda mereka terlindungi dari bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi ini.