kppnbojonegoro.net – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Global dan Kepala Negara Vatikan, baru-baru ini mengunjungi komunitas terpencil di Papua Nugini yang dikelilingi oleh hutan belantara. Dalam kunjungannya ini, Paus Fransiskus menyerukan penghentian kekerasan, takhayul, dan ilmu sihir yang mengancam kedamaian tempat yang ia gambarkan sebagai Eden.
Menurut laporan AFP pada Minggu (8/9/2024), Paus yang kini berusia 87 tahun tiba di Vanimo, sebuah kota pesisir yang terletak beberapa derajat di selatan khatulistiwa. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan panjang selama 12 hari di wilayah Asia-Pasifik yang menuntut banyak tenaga.
Dalam acara tersebut, Paus Fransiskus mengenakan mahkota kepala tradisional yang dihiasi bulu Burung Cendrawasih. Ia mengungkapkan tekadnya untuk merangkul komunitas yang berada di “pinggiran” dunia.
Paus menyebut Vanimo sebagai “pemandangan alam yang megah dan penuh kehidupan, yang memunculkan gambaran tentang Eden”.
Saat kedatangannya, Paus disambut dengan penuh kehormatan oleh suku Walsa yang mengenakan pakaian tradisional lengkap dengan cat tubuh, hiasan kepala, dan pita dari bulu, kerang, serta rumput, sambil menampilkan tarian adat.
Dalam sambutannya kepada ribuan orang yang berkumpul, banyak di antaranya telah melakukan perjalanan panjang dengan berjalan kaki atau berlayar untuk menemui Paus, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya. Paus juga memuji “senyum dan keceriaan yang melimpah” dari anak-anak setempat.
Namun, Paus juga mencatat bahwa meski tempat ini indah, ada tantangan yang harus dihadapi. Ia meminta umat beriman dan misionaris lokal untuk bekerja sama dalam mengatasi perpecahan—baik pribadi, keluarga, maupun suku—serta menghapus ketakutan, takhayul, dan ilmu sihir dari kehidupan masyarakat.
Paus Fransiskus menekankan pentingnya menghadapi masalah sosial secara langsung dan membangun kembali citra negara mereka. “Jadikan Papua Nugini terkenal tidak hanya karena keanekaragaman flora dan fauna, pantainya yang menawan, serta lautnya yang jernih, tetapi juga karena karakter baik dari penduduknya,” katanya.
Pesan ini disambut hangat oleh masyarakat Papua Nugini, banyak di antara mereka berharap kunjungan Paus dapat membawa perubahan positif bagi negara mereka.
Sebelumnya, Paus mengadakan misa di ibu kota, Port Moresby, yang dihadiri oleh 35.000 orang. Kunjungan Paus Fransiskus ke Papua Nugini dijadwalkan akan berakhir pada hari Senin. Ia akan memberikan pidato kepada kaum muda di stadion sebelum melanjutkan perjalanan ke Timor Timur.
Di Timor Timur, Paus akan bertemu dengan komunitas Katolik di negara tersebut, yang tengah menghadapi skandal pelecehan anak di kalangan pendetanya.