kppnbojonegoro.net – Para aktor film laga Mandarin seperti Jet Li, Donnie Yen, dan Jackie Chan telah lama dikenal karena keberanian mereka menghadapi risiko tinggi selama proses syuting. Di era sebelum ketatnya protokol keselamatan, kecelakaan sering terjadi dan menjadi bagian dari risiko sehari-hari yang harus dihadapi oleh para bintang ini.
Salah satu cerita yang menonjol adalah pengalaman Donnie Yen, yang nyaris kehilangan penglihatannya selama syuting. Dalam sebuah sesi wawancara dengan majalah GQ, Yen mengisahkan dua insiden yang terjadi saat beradu peran dengan Jet Li, yang keduanya melibatkan cedera serius.
Insiden Pertama: Once Upon A Time In China II (1992)
Selama pembuatan film “Once Upon A Time In China II”, terjadi sebuah kecelakaan saat Yen dan Li menggunakan tongkat berat dalam sebuah adegan. “Jet Li seharusnya mengayunkan tongkatnya dari atas ke bawah, namun secara tidak sengaja mengayunkannya secara horizontal,” kata Yen. Akibatnya, Yen terkena di alis dan terpental, menyebabkan pendarahan hebat yang membutuhkan enam jahitan di mata kirinya. Meskipun mengalami cedera serius, Yen kembali syuting keesokan harinya, dengan kamera diarahkan untuk menghindari luka yang terlihat.
Insiden Kedua: Hero (2002)
Sepuluh tahun kemudian, selama syuting film “Hero”, sebuah kecelakaan serupa terjadi. Dalam salah satu adegan, Jet Li menggunakan pedang yang cukup tajam. “Di akhir adegan, pedang itu secara tidak sengaja mengenai mata saya yang lain, menyebabkan saya harus mendapatkan enam jahitan lagi,” ungkap Yen. Ironisnya, ia nyaris kehilangan penglihatan karena cedera tersebut.
Kedua film tersebut, “Once Upon A Time In China II” dan “Hero”, tidak hanya sukses besar di box office tetapi juga secara signifikan meningkatkan profil kedua aktor tersebut dalam industri film. “Once Upon A Time In China II” menghasilkan pendapatan sebesar 30 juta dolar Hong Kong, sementara “Hero” mengumpulkan 177 juta USD secara global dan mendapatkan nominasi Oscar.
Kisah-kisah ini menyoroti risiko yang dihadapi para aktor dalam industri yang mengutamakan adegan laga spektakuler. Meskipun mereka sering kali menghadapi bahaya, ketangguhan dan dedikasi mereka dalam menghidupkan karakter yang mereka perankan layak mendapatkan pengakuan dan penghargaan.
