kppnbojonegoro.net – Pada tanggal 7 November 2024, kasus mafia akses judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) terungkap setelah penyelidikan intensif oleh kepolisian. Kasus ini mengejutkan publik dan menunjukkan skala besar operasi ilegal yang melibatkan pejabat pemerintah.

Penyelidikan awal dimulai ketika kepolisian meneliti situs judi online bernama “Sultan Menang”. Situs ini menjadi fokus perhatian karena dugaan pelanggaran hukum yang signifikan. Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan adanya ‘kantor satelit’ pegawai Komdigi yang terlibat dalam kegiatan judi online di kawasan Galaxy, Jakarta.

Tersangka utama dalam kasus ini adalah AK, seorang pegawai Komdigi yang memiliki wewenang istimewa dalam mengatur buka-tutup akses situs judi online. AK diduga menggunakan posisinya untuk membuka akses ke situs-situs judi yang seharusnya diblokir oleh pemerintah. Polisi telah menerbitkan DPO (Daftar Pencarian Orang) untuk AK dan beberapa rekan kerjanya yang juga terlibat dalam operasi ini.

Penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian menunjukkan bahwa operasi mafia akses judol ini telah berlangsung selama beberapa tahun. Pegawai Komdigi yang terlibat diduga menerima komisi dari bandar judi online untuk membuka akses ke situs-situs tersebut. Selain itu, mereka juga diduga terlibat dalam pengaturan pemblokiran situs-situs judi yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kasus ini menunjukkan bahwa masih ada oknum yang memanfaatkan kelemahan sistem untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Kegagalan dalam mengawasi dan mengendalikan akses ke situs judi online ini juga menunjukkan kelemahan dalam sistem keamanan dan regulasi yang ada. Kepolisian akan terus melakukan penegakan hukum untuk memastikan bahwa aktivitas ilegal ini tidak dapat berlanjut dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Kombes Wira Satya Triputra, Dirkrimum Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa kepolisian akan terus bekerja keras untuk mengungkap semua pelaku dalam kasus ini. “Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan bahwa semua pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kombes Wira.

Kasus mafia akses judol yang melibatkan pegawai Komdigi menunjukkan skala besar operasi ilegal yang melibatkan pejabat pemerintah. Insiden ini mengekspos masalah serius terkait ilegalitas perjudian online dan menunjukkan kelemahan dalam sistem keamanan dan regulasi yang ada. Kepolisian akan terus melakukan penegakan hukum untuk memastikan bahwa aktivitas ilegal ini tidak dapat berlanjut dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Kiriman serupa